Operasi LASIK di SALC Surabaya

YEY SETELAH 6 BULAN TANPA KACAMATA :)
akhirnya saya bisa share pengalaman saya selama operasi lasik November 2019 kmrn.
operasi lasik saya lakukan di SALC Surabaya, RS Mata Undaan.
sebenarnya, saya sudah mengagendakan lasik sejak tahun 2016 dan sudah sempat melakukan pemerikasaan pre-lasik, namun karena waktunya belum pas. jadi diundur hingga tahun lalu.
kondisi minus saya juga sudah cukup tinggi, sampai - 5.00 untuk kanan dan kirinya, karena memang saya sudah menggunakan kacamata sejak SMP kelas 3
jadi sangat amat blur saat tanpa kacamata (yg minus pasti tau gimana rasanya :'))
belum lagi karena keteledoran saya dalam menyimpan kacamata, mau harganya mahal atau murah, pasti rusak tidak lebih dari 3 bulan.
entah keinjek, kedudukan, ketinggalan, jatuh dan berbagai kecerobohan lainnya :') 
sebenarnya Lasik memang operasi bedah untuk mata minus dan silinder dengan menggunakan metode laser.
bisa di google untuk detail lengkapnya sih hihihihi
saya akan menjelaskan untuk step dalam melakukan operasi Lasik.
 
tahap pertama adalah tahap pre-lasik
pada tahap ini, pemeriksaan mata dilakukan untuk mengukur minus secara pasti dan melihat apakah kondisi mata layak atau tidak untuk menjalani operasi. pemeriksaan dilakukan kurang lebih 4-6 jam. pemeriksaannya mulai tekanan bola mata, ketajaman pengelihatan, ketebalan kornea, ketebalan retina dan yang lainnya. namun yang paling penting adalah ketebalan retina, kerena bila ketebalan retina terlalu tipis, harus melakukan penebalan retina mata.
ketebalan retina mata dipengaruhi oleh minus, semakin besar minus makan semakin tipis ketebalan retinanya.sebenarnya, tidak harus saat operasi saja, namun dalam kondisi normal pun juga harus aware terhadap kesehatan retina, karena sangat berbahaya jika sudah parah.
proses penebalan retina dilakukan menggunakan metode laser, dan prosesnya sekitar 10 menit untuk setiap mata.
bila ditanya rasanya, lebih sakit dibandingkan operasi lasik sendiri, dan mata rasanya seperti dibakar hingga mengeluarkan percikan api.
tenang aja, enggak sakit kok. lebih sakit kalo ditinggal pas lagi sayang sayangnya :))
sebaiknya ketika melakukan pemeriksaan pre-lasik didampingi, karena pengelihatan akan menjadi buram dan tidak jelas selama 3-4jam kedepan, efek dari obat bius

tahap kedua adalah pemilihan operasi lasik
pemilihan dokter sangat penting bagi operasi lasik, saya tidak tau berapa jumlah dokter yg ada di SALC namun, saya memilih dr. Ria Sylvia, Sp.M atas rekomendasi kerabat saya, beliau baik dan ramah. meskipun agak bawel ya hehe,
metode operasi lasik yg ada di SALC ada 2, yaitu Konvensional dan Femtosecond.
yg membedakan, Femtosecond merupakan metode terbaru dan dalam melakukan pembedahan luar mata menuju kornea menggunakan laser, sehingga bisa disimpulkan bahwa proses laser dilakukan sebanyak 2x, yaitu pembukaan menuju kornea dan proses lasik itu sendiri.
sedangkan bila menggunakan metode konvensional, pembedahan luar mata menuju kornea menggunakan pisau mikro.
awalnya saya ingin menggunakan metode Femtosecond, karena lebih canggih. namun ternyata disarankan untuk melakukan pembedahan secara konvensional saja, karena kondisi mata saya yang tidak bisa membuka terlalu lama, mudah berair dan sensitif, jadi direkomendasikan untuk menggunakan konvensional, karena prosesnya lebih sebentar dan proses laser dilakukan hanya 1x.

tahap ketiga adalah proses operasi lasik
operasi lasik membutuhkan waktu hanya 10-15 menit, namun persiapan dan proses setelah operasi membutuhkan waktu lama, total waktu yg dibutuhkan sekitar 5-6jam.
h-1 sebelum operasi akan dihubungi oleh pihak rumah sakit untuk keramas terlebih dahulu, karena selama 2 minggu kedepan tidak diperbolehkan keramas, tidak begadang, tidak memakai parfum, memakai baju longgar dan hangat, tidak memakai perhiasan selama operasi.
proses pertama adalah memakai baju operasi, dan sekitar mata diolesi oleh betadine.
kemudia mata di bius, dan dicek secara berkala apakah bius sudah bekerja dengan baik atau belum.
setelah siap, saya dibawa oleh suster ke ruang operasi.
diruang operasi akan di jelaskan oleh dokter. mulai intruksi untuk tidak berkedip, mata tidak bergerak.
saya kira proses pemotongan menggunakan pisau akan terasa, ternyata tidak sama sekali, saya hanya terasa mata saya diusap usap menggunakan sapu kecil, selebihnya tidak terasa apapun hehehe
setelah selesai akan kembali diruang tunggu sekitar 15 menit, setelah itu selesai.

tahap keempat adalah setelah operasi lasik
5-6 jam setelah operasi, mata akan lebih jelas untuk melihat jarak jauh, namun masih terasa agak kabur karena memang kornea mata kan sedang luka jadi memang itu salah satu efeknya.
namun akan membaik dalam 3 bulan kedepan.
setelah itu akan diberikan obat tetes mata sebanyak 2 jenis, yg diteteskan berdasarkan instruksi perawat.
selama 2 minggu tidak boleh terkena air, tidak boleh berenang, tidak boleh beraktifitas berat, dalam 1 bulan tidak boleh ditekan karena kornea masih luka, tidak boleh dikucek dan akan mendapatkan pelindung mata agar tidak sergesek saat tidur.
oh ya jangan lupa pakai kacamata untuk melindungi dari debu.

tahap terakhir adalah kontrol
kontrol dilakukan H+1, H+7 dan H+30 atau bila ada keluhan. sebenarnya saya belum kontrol untuk ketiga kalinya, baru 2x kontrol karena waktu itu sedang tidak bisa ke Surabaya.
saat kontrol ke 2 pun saya sepertinya H+30 hehe
mata saya sudah kembali normal, tanpa minus dan silinder :)
yey alhamdulillaaah :)

bagian penting adalah biaya
untuk biaya yang saya keluarkan ini tidak bisa menjadi acuan ya, karena tergantung dari kondisi mata.
saat tahun 2016 saya melakukan tahap pre-lasik tidak perlu melakukan penebalan retina, namun 2019 saya cek ulang, harus melakukan penebalan retina.
pada November 2019, biaya yang saya keluarkan untuk pre-lasik Rp. 1.500.000
dan juga laser penebalan retina Rp. 3.000.000 untu mata kanan dan mata kiri
sedangkan untuk operasi Lasik Konvensional Rp. 22.000.000 dan Lasik Femtosecond Rp.25.000.000
sejujurnya saya tidak melakukan perbandingan dengan rumah sakit lain
karena sudah terlanjur percaya dengan SALC hehe

ya begitulah pengalaman saya operasi lasik kemarin.
dan beberapa orang masih ada yg tanya, sakit nggak sih operasinya ?
jawabannya, untuk operasinya sama sekali enggak, saya bukan orang yg tahan sakit ya. kalo bagi saya sakit, beberapa orang bilang tidak sakit. buat kalian yg pernah laser muka, itu jauh lebih sakit, bahkan dibandingkan penebalan retina yg menurut kebanyak orang lebih sakit dibandingkan lasik sendiri saja, masih lebih sakit laser muka. trust me, cuma kerasa aja :)



bila ada yg mau bisa ditanyakan lainnya bisa langsung di comment box :)

0 komentar:

Post a Comment